Debit air Sungai Rungan dan Sungai Kahayan di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) terus naik. Akibatnya, sejumlah wilayah kelurahan di kota tersebut tergenang air karena luapan air sungai.
Salah satu wilayah yang terdampak banjir Palangkaraya adalah warga RT 001 dan RT 002 Kelurahan Petuk Katimpun. Hingga Sabtu sore 9 Maret 2024 sudah ada 168 Kepala Keluarga (KK) atau 568 jiwa yang terdampak banjir musiman ini.
“Di wilayah RT 001 yang terdampak banjir yakni sekolah dasar, masjid dan puluhan rumah atau 56 KK. Saat ini Ketinggian air dalam rumah 15 sentimeter,” ujar Lurah Petuk Katimpun, Berita Asi, melansir laman resmi Kota Palangka Raya www.palangkaraya.go.id, Rabu (13/3/2024).
Sedangkan di RT 02, lanjut dia, dilaporkan bahwa Jalan yang terendam sepanjang 1,2 kilometer dengan ketinggian 5 sampai 140 sentimeter, Paud 1 unit, rumah 25 unit atau 110 KK. Sedangkan ketinggian air dalam rumah sekitar 15 sentimeter.
“Untuk sementara aktivitas warga masih normal, sedangkan untuk kendaraan roda dua dan roda empat sudah diungsikan ke Katimpun atas,” jelas Berita Asi.
Saat ini, menurut dia, para warga harus menggunakan transportasi perahu kelotok.
Berita Asi menegaskan, saat ini semua pihak sudah melakukan pemantauan kondisi banjir di wilayahnya, termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membantu masyarakat terdampak banjir.
Sementara itu, Kelurahan Langkai sebagai salah satu wilayah yang terdampak banjir, telah bergerak cepat dalam penanganan dampak banjir dengan mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di SD Negeri 1 Palangkaraya, Minggu 10 Maret 2024.
Langkah tersebut diambil untuk membantu warga yang terdampak banjir dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Posko pengungsian banjir dan dapur umum sudah beroperasi dengan menyediakan nasi bungkus untuk warga terdampak banjir.